Jumat, 02 Maret 2012

Seni Tari

3606_ctg_umum_654
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari
berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak
pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari
meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep
koreografi kelompok. Kemampuan memahami an berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan
dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek
keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat
multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan
teknologi. Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan dasar
atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting
kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat
pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol
dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah
sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.
Unsur Pokok Tari
hudog7gi2
Media memiliki 2 pengertian, yaitu bahan dan alat. Bahan baku tari adalah gerak dan tubuh manusia sebagai alat untuk
mengungkapkan ide, perasaan, dan pengalaman. Gerak tari terbentuk karena adanya kombinasi tenaga, ruang dan
waktu di dalam setiap gerak tari maka ketiganya disebut sebagai unsur pokok tari
Tenaga adalah kekuatan yang mendorong terjadinya gerak. Jenis tenaga adalah berat/ringan, kuat lemah.
Ruang adalah tempat untuk bergerak. Tempat untuk bergerak yang bersifat harfiah, contohnya panggung terbuka,
panggung tertutup. Sedangkan bersifat imajinatif tercipta karena benda-benda di panggung dan karena gerakan penari,
arah gerak penari, teba gerak, tinggi rendah penari pada waktu menari.
Waktu adalah tempo yang diperlukan penari untuk melakukan gerak. Waktu tergantung dari cepat lambatnya (tempo)
penari dalam melakukan gerakan, panjang pendeknya ketukan (ritme) penari dalam bergerak dan lamanya (durasi)
penari melakukan gerakan.
Unsur Komposisi Tari
tarisamanaceh
Pengetahuan komposisi tari adalah pengetahuan yang berhubungan dengan bagaimana memilih dan menata gerakan
menjadi sebuah karya tari. Pengetahuan komposisi tari mempelajari tentang desain lantai, desain atas, desain musik,
dramatik, dinamika, tema, tata rias dan busana, tata pentas, tata lampu dan tata suara.
Desain lantai, desain atas, desain musik, dramatik, dinamika, tema, tata rias dan busana, tata pentas, tata lampu dan
tata suara disebut sebagai unsur komposisi tari.
Desain lantai adalah garis-garis lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis yang dibuat oleh formasi penari.
Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan yang berada di atas lantai. Desain musik adalah pola ritmik
dalam tari. Desain dramatik adalah tahap-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Dinamika
adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya variasi-variasi di dalam tari. Tema adalah ide persoalan dalam
tari. Tata rias dan busana adalah rias wajah dan pakaian untuk mendukung penampilan penari di atas pentas. Tata
pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari.
Seperangkat benda yang berada di atas pentas untuk mendukung pergelaran tari disebut dengan setting.
Tata lampu adalah penataan seperangkat lampu di pentas untuk mendukung pergelaran tari. Tata suara adalah
penataan seperangkat alat sumber bunyi untuk tujuan pengaturan musik iringan tari, pada waktu pergelaran tari
berlangsung.
tahapan-tahapan dalam penentasan tari
1. persiapan
- pemilihan penari.
- latihan: meliputi penataan gerak,komposisi dalam tari,penatnaan music.
- alat dan bahan : meliputi kostum penari,alat music,make up,lighthing dan properti.
2. pertunjukan
- penguasaan panggung
- penguasaan music
- pebguasaan gerak
- penguasaan lighthing terhadap penonton
3.klasifikasi ulang pementasan
-kekurangan dalam pementasan

Nama Tari-Tarian Khas Daerah Adat Budaya Nasional – Kebudayaan Nusantara Indonesia

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Tari Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat
tari_saman1
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Tari Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor
jan-ber-23-nari-1
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Tari Tradisional : Tari Piring, Tari payung
wqwq
4. Provinsi Riau
Tari Tradisional : Tari Tanduk, Tari Joged Lambak
tari_cokek2
5. Provinsi Jambi
Tari Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan
Tarian-Pembukaan
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Tari Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek
1_968744693l
7. Provinsi Lampung
Tari Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting
tari1
8. Provinsi Bengkulu
Tari Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadei Teminang
jaipong
9. Provinsi DKI Jakarta
Tari Tradisional : Tari Topeng, Tari Yapong
images
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Tari Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak
images
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Tari Tradisional : Tari Serimpi, Tari bambangan Cakil
images
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Tari Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya
Tarian Tradisional
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Tari Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo
tari-remo
14. Provinsi Bali
Tari Tradisional : Tari Legong, Tari Kecak
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Tari Tradisional : Tari Mpaa Lenggo, Tari Batunganga
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Tari Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Tari Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Tari Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gong
21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Tari Tradisional : Tari Maengkat, Tari Polo-palo
22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Tari Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Tari Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa
24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Tari Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas
25. Provinsi Maluku
Tari Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele
26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Tari Tradisional : Tari Musyoh, Tari Selamat datang
27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Tari Tradisional : Tari Wira, Tari Suru Boek
vidio tari tradisional
dari daerah bali!!!
Budaya Seni Pertunjukan Tradisional adalah elemen budaya yang paling konkret yang bisa segera ditawarkan kepada
wisatawank karena sifat universal seni tari dan musik sebagai pengiringnya lebih mudah untuk dinikmati (diapresiasi)
wisatawan tanpa perlu keterlibatan yang mendalam; dan mudah dipaket/dikemas untuk didatangkan ke hotel-hotel,
termasuk dipertontonkan ke luar negeri dalam wujud misi kesenian untuk promosi pariwisata. Reputasi seni
pertunjukan tradisional Bali sudah diakui secara luas baik oleh para spesialis maupun wisatawan kebanyakan. Seni
pertunjukan adalah salah satu aset terpenting bagi citra pariwisata budaya. Budaya Seni Pertunjukan Tradisional
adalah elemen budaya yang paling konkret yang bisa segera ditawarkan kepada wisatawank karena sifat universal seni
tari dan musik sebagai pengiringnya lebih mudah untuk dinikmati (diapresiasi) wisatawan tanpa perlu keterlibatan
yang mendalam; dan mudah dipaket/dikemas untuk didatangkan ke hotel-hotel, termasuk dipertontonkan ke luar
negeri dalam wujud misi kesenian untuk promosi pariwisata. Reputasi seni pertunjukan tradisional Bali sudah diakui
secara luas baik oleh para spesialis maupun wisatawan kebanyakan. Seni pertunjukan adalah salah satu aset terpenting
bagi citra pariwisata budaya.
Secara umum seni pertunjukan Bali dapat dikatagorikan menjadi tiga: wali (seni pertunjukan sakral) yang hanya
dilakukan saat ritual pemujaan; bebali pertunjukan yang diperuntukkan untuk upacara tetapi juga untuk pengunjung;
dan balih-balihan yang sifatnya untuk hiburan belaka di tempat-tempat umum. Pengkatagorian ini ditegaskan pada
tahun 1971 oleh Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (LISTIBIYA) Bali sebagai respon dari semakin
merambahnya pertunjukan untuk pariwisata ke seni-seni yang sifatnya sakral. Pertemuan ini merekomendasikan agar
kesenian yang sifatnya wali dan bebali tidak dikomersialkan. Bandem dan deBoer dalam bukunya Kaja and Kelod:
Balinese Dance in Transition secara rinci mengklasifikasi berbagai seni pertunjukan yang ada di Bali hingga awal tahun
1980-an. Tergolong ke dalam wali misalnya: Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede; bebali seperti:
Gambuh, Topeng Pajegan, Wayang Wong; dan balih-balihan diantaranya: Legong, Parwa, Arja, Prembon, dan Joged.

sumber  : www.google.com

Tari Gambyong dari Jawa Tengah




 
Tari Gambyong merupakan suatu tarian yang disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending.

Instrumen      : gender, kendang, kenong, kempul, dan gong

Perkembangan : Awal mula istilah Gambying tampaknya berawal dari nama seorang penari taledhek.
Penari yang bernama Gambyong ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta.
Penari ini juga dsiebutkan dalam buku "Cariyos Lelampahanipun" karya Suwargi R.Ng. Ronggowarsito (1803-1873) yang mengungkapkan adanya penari ledhek yang bernama Gambyong yang memiliki kemnahiran dalam menari dan kemerduan  dalam suara sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu.

Gerak tari
Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan
dan kepala. Gerak kepala dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi
dalam tari Gambyong. Arah pandangan mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang  jari-jari tangan ,menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong. Gerak kaki pada saat sikap beridiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis.
Sebagai contoh , pada gerak srisig (berdiri dengan jinjit dan langkah-langkah kecil),
nacah miring (kaki kiri bergerak ke samping, bergantian atau disusul kaki kanan
diletakkan di depan kaki kiri, kengser (gerak kaki ke samping dengan cara bergeser/posisi telapak
kaki tetap merapat ke lanati). Gerak kaki yang spsifik pada tari Gambyong adalah gerak embat
atau entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas.
Penggarapan pola lantai pada tari Gambyong dilakukan pada peralihan rangklaian gerak,
yaitu pada saat transisi rangkaian gerak satu dengan rangkaian gerak berikutnya.
Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya dilakukan pada gerak penghubung, yaitu srisig, singket ukel karana, kengser, dan nacah miring. Selain itu dilakukan pada rangkaian gerak berjalan
(sekaran mlaku) ataupun gerak di tempat (sekaran mandheg).
 
sumber : www.google.com